Sewaktu kecil, di antara Kita semua pasti pernah melihat langsung dan membayangkan bagaimana rasa sakit yang dirasakan oleh sapi qurban dan kambing qurban sewaktu disembelih. Ketika golok atau pisau tajam memotong leher sapi dan kambing tepat di urat nadi, seketika memancarkan darah merah, tak sedikit yang bergidik melihatnya.
Namun ternyata, sebuah penelitian yang dirilis oleh peneliti di Eropa menunjukkan hal yang mengejutkan. Hasil riset yang telah dipublish kepada publik Eropa dan dunia itu mengumumkan penemuan baru bahwa hewan qurban yang disembelih secara syariat islam tak merasakan sakit sama sekali! MasyaAllah!
Penelitian yang memfokuskan pada prosesi penyembelihan hewan qurban ini dilakukan oleh dua orang staff peternakan dari Universitas Hannover, sebuah Universitas terkemuka di Jerman. Adalah Prof Wilhelm Schulze dan koleganya Dr. Hazim, dua orang peneliti yang bertanggung jawab memimpin satu tim riset penelitian kompleks dari berbagai kasus qurban. .
Riset ini menggunakan teknologi yang sangat canggih, dengan cara menanamkan sebuah microchip yang disebut Electro Encephalograph (EEG) pada permukaan otak kecil dan jantung berbagai macam sapi yang sudah cukup umur/layak dijadikan sapi qurban. EEG dipasang pada permukaan otak sapi bagian mencipta rasa sakit, sensor rasa sakit ini ditempelkan EEG untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit si sapi qurban ketika disembelih menggunakan dua cara di atas.
Hasilnya sungguh mengejutkan, rekaman dua microchip EEG dan ECG menunjukkan data pada 3 detik pertama setelah hewan qurban disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi qurban bagian depan terputus) tercatat tak ada perubahan pada grafik EEG, hal ini berarti pada 3 detik pertama setelah disembelih tidak ada indikasi rasa sakit.
Jenis daging dari hasil sembelih semacam ini sangat sesuai prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food. (CAL)